Afnan Hadikusumo: Era Disrupsi Menuntut Hadirnya Generasi Milenial yang Berkarakter

oleh diy

Yogyakarta, Sikaryo.info -Yayasan Pegiat Pendidikan Indonesia (PUNDI) menggelar seminar nasional bertajuk "Penguatan Pendidikan Karakter berbasis Budaya Lokal untuk Generasi Milenial" (22/11) di Aula DPD RI perwakilan DIY. Turut Hadir sebagai pembicara kunci Drs. M. Afnan Hadikusumo, MM,. (Anggota DPD RI); Drs. M. Saleh Tjan (ketua FOKAL IMM DIY); Ir. Syauqi Soekarno, MM,. (Wakil MEK PP Muhammadiyah); Iman Sumarlan, M.H.I,. (Direktur PUNDI) dan Hatib Rahmawan, S.Ag,. M.Hum,. (Owner Penerbitan Semesta Ilmu).

Di era Disrupsi, Generasi Milenial dituntut untuk belajar dengan cepat membaca kemajuan zaman. Perkembangan teknologi informasi harus dimanfaatkan dengan sebaik mungkin oleh generasi milenial. Jika abai atas kemajuan teknologi, maka siap tergilas zaman.

"Kemajuan teknologi informasi telah mengefisienkan tugas-tugas manusia dalam bekerja. Generasi milenial harus mampu memanfaatkan teknologi secara bijak. Sebab kalau kita cuek akan hadirnya kemajuan itu, tentu kita akan ketinggalan" Tutur Afnan Hadikusumo saat menjadi pembicara seminar pendidikan karakter.

Penggunaan teknologi yang tidak bijak tentu akan menggerus tatanan sosial, kebudayaan, tatanan bisnis serta hilangnya karakter bangsa. Dibutuhkan kematangan emosional di tengah arus kemajuan teknologi informasi. Budaya lokal harus dihidupkan, agar gangguan tidak terjadi.

"Era Disrupsi ini, butuh generasi Milenial yang berkarakter kuat. Dengan budaya lokal misalnya, nilai budaya lokal mampu menjadi energi penguatan karakter generasi milenial." Ujar Afnan Hadikusumo dalam pidato kuncinya.

Direktur PUNDI dalam pidato kuncinya menyampaikan perlunya karakter kuat yang melekat pada generasi milenial agar mampu menjawab kehadiran zaman yang cepat berubah ini, khususnya dalam pemanfaatan teknologi informasi. Sementara itu, M. Saleh Tjan menambahkan bahwa generasi milenial harus memiliki dua karakter agar tidak ketinggalan zaman yaitu idealisme moralitas dan intelektualitas.