AGENDA KEGIATAN
DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA
oleh diy
Kekuatan sebuah bangsa terletak di tangan para pemudanya. Karena merekalah yang akan menunjukkan wajah kehormatan suatu bangsa dalam segala kontes kehidupan. Jika para pemuda dalam suatu negara mengalami kerusakan moral dan agama, maka sangat disayangkan nasib bangsa itu nantinya.
“Karena bagaimana pun, pemuda adalah kader bangsa yang harus terbina dengan segala bentuk pendidika,” kata anggota DPD RI, Cholid Mahmud dalam sosialisasi MPR RI di kantor DPD RI Yogyakarta yang dihadir Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi,, Sabtu (16/04/2022).
Ia menyatakan diperlukan semua macam pendidikan yang rentangnya dari pendidikan kejiwaan sampai pendidikan politik. Cholid Mahmud mengatakan jangan sampai pendidikan yang dirancang dan dilaksanakan oleh negara tidak memperhatikan masa depan para pemudanya, apalagi hanya mementingkan kepentingan pribadi dan golongan saja.
“Tanpa adanya peranan generasi muda atau pemuda Indonesia maka bangsa kita pastinya akan sulit mengalami perubahan dan akan mudah pula kehilangan identitas bangsa,” tegasnya.
Peran pemuda semakin penting dan strategis mengingat Indonesia akan mendapatkan bonus demografi pada tahun 2030an. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pada tahun 2019 lalu, penduduk usia produktif masih mendominasi.
Persentase laki-laki dan perempuan di usia produktif (15-64 tahun) sekitar 67,6 %. Sedangkan penduduk usia belum produktif hanya sekitar 26-27 %.
Menjadi tantangan tersendiri bagi Indoensia dalam menegakkan moral Pancasila di kalangan pemuda milleneal ini. Pemuda ‘jaman now’ memiliki kekhasan tersendiri dan karakter yang lebih terbuka. Era informasi dan abad 21 ditandai dengan kelimpahan informasi yang tidak terbendung lingkupnya.
“Di sinilah peran Pancasila sebagai ideologi bangsa. Pancasila sebagai ideologi negara, dapat dimaknai sebagai sistem kehidupan nasional yang meliputi aspek etika/moral, politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan dalam rangka pencapaian cita-cita dan tujuan bangsa yang berlandaskan dasar negara,” imbuhnya
Etika moral sosial budaya ini, kata Cholid Mahmud sekarang teruji dengan interkasi-interkasi yang semakin terbuka dengan kemajuan teknologi. “Kemajuan ini diharapkan menguatkan nilai etika moral bukan menggerus nilai-nilai luhur ini,” pungkasnya. (*)