AGENDA KEGIATAN
DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA
oleh diy
Bermaksud mengetahui peluang, tantangan, hambatan dalam rangka pembangunan di Kabupaten Bantul, Delegasi DPD RI yang dipimpin Wakil Ketua DPD RI Dr. H. Mahyudin, S.T., M.M. melakukan Kunjungan Kerja ke Kabupaten Bantul Jumat (1/7).
Turut hadir pada kunjungan kerja Delegasi DPD RI, antara lain: Anggota DPD RI DIY Drs. Muhammad Afnan Hadikusumo dan H. Cholid Mahmud, M.T, Anggota DPD RI Prov. Jakarta Fahira Idris, S.E., M.H., Anggota DPD RI Prov. Riau Edwin Pratama Putra, S.H., Serta Anggota DPD RI Prov. Kalimantan Utara Fernando Sinaga, S.Th.
Dr. H. Mahyudin, S.T., M.M. mengungkapkan disparitas atau kesenjangan daerah yang satu dengan yang lain, atau antara daerah dengan pusat terkadang menimbulkan kecemburuan, dengan SDA yang melimpah tetapi daerahnya masih terbelakang.
“Kehadiran DPD RI mencoba mengkompilasi agar disparitas semakin rendah serta tercipta keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, sehingga tidak ada lagi daerah yang merasa ditinggalkan,” tegasnya.
Mahyudin menilai Bantul memiliki kesejahteraan yang bagus, tercatat IPM Bantul melebihi dari IPM Provinsi. Hal bagus dari Bantul seperti potensi pariwisata dan potensi ekonomi kreatifnya bisa kita tularkan ke daerah lain.
“Jadi kunjungan kerja ke Bantul ini tidak semata-mata mencari kelemahan dan kekurangan saja, tetapi kesuksesan dari Bantul bisa menjadi contoh dan dikembangkan oleh daerah lain,”ujarnya.
Secara umum ekonomi Bantul sudah bagus, meskipun angka kemiskinan di Bantul juga cukup tinggi karena Pasca pandemi Covid 19 ada kenaikan jumlah penggangguran. Sehingga UMKM perlu didorong agar semakin maju untuk pemulihan ekonomi masyarakat.
Kepada Bupati Bantul, OPD, tokoh masyarakat, akademisi dan peserta lainya yang hadir pada pertemuan di Ruang Mandhala Saba Madya, Mahyudin juga berharap dan berpesan, masyarakat bisa mengoptimalkan fungsi DPD RI untuk menyerap dan memperjuangkan aspirasi masyarakat serta memajukan daerah.
Sementara itu, Bupati Bantul Abdul Halim Muslim menjelaskan visi Bantul sebagaimana ditetapkan pada RPJMD tahun 2021-2026 adalah “Mewujudkan Bantul yang harmonis, sejahtera dan berkeadilan berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dalam bingkai NKRI yang berbhineka tunggal ika”.
“Untuk merealisasikan visi tersebut, Kabupaten Bantul memiliki misi pembangunan ekonomi untuk mewujudkan misi yang ketiga yaitu pendayagunaan potensi lokal dengan penerapan teknologi dan penyerapan investasi berorientasi kepada pertumbuhan ekonomi inklusif”, ungkapnya.
Menurut Abdul Halim, salah satu strateginya, Pemda Bantul telah menetapkan sektor strategis yang menjadi unggulan Bantul, salah satunya yaitu sektor industri kreatif. Sejak tahun 2017 Badan Ekonomi Kreatif Nasional (BEKN) telah menetapkan Bantul sebagai salah satu Kabupaten Kreatif Kriya terkuat di Indonesia.
Kepada Delegasi DPD RI, Abdul Halim juga meminta doa dan dukungan untuk membawa industri kreatif Bantul ke tingkat dunia yakni berencana mendaftarkan Bantul sebagai salah satu anggota UNESCO Creative Cities Network (UCCN). Di Indonesia baru ada 4 kab/kota yang terdaftar sebagai Anggota UCCN, antaralain: Jakarta bidang kebudayaan, Bandung creative design, Pekalongan Kota Creative Batik, dan Ambon untuk folksong/musik rakyat.
(dsa)