AGENDA KEGIATAN
DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA
oleh diy
Yogyakarta, Gatra.com - Senator dan anggota parlemen Daerah Istimewa Yogyakarta turut berduka dan prihatin atas bencana gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah. Anggota Dewan Perwakilan Daerah daerah pemilihan Daerah Istimewa Yogyakarta Gusti Kanjeng Ratu Hemas menyatakan saatnya Indonesia memiliki undang-undang kegeologian. Menurut dia, bencana geologi semakin sering terjadi akhir-akhir ini. Kondisi ini menunjukan unsur-unsur geologi yang dinamis mencapai momen untuk mengeluarkan energinya pada kurun waktu ini. "Kami mengharapkan sudah saatnya Indonesia memiliki Undang-Undang tentang Kegeologian," kata istri Raja Keraton Yogyakarta dan Gubernur DIY ini.
Ia menjelaskan, aturan itu sebagai manajemen data untuk mendukung upaya preventif bencana geologi yang secara kualitas dan kuantitas semakin meningkat. "Dengan data dan informasi secara terintegrasi terkait kegeologian, tentunya dapat ditentukan wilayah atau kawasan mana yang aman atau tidak dijadikan perumahan untuk kepentingan preventif. Atau paling tidak dapat diminimalkan korban jiwa dan kerugian yang ditimbulkan dari bencana alam," tutur GKR Hemas dalam pernyataan tertulis yang diterima Gatra.com, Sabtu (29/9).
GKR Hemas menyatakan turut berduka dan prihatin atas bencana ini. Ia mengimbau masyarakat untuk mendoakan warga di Palu, Donggala, dan sekitarnya untuk tetap tenang dan dalam keadaan selamat. Ia berharap pemerintah daerah, pusat, dan pihak-pihak terkait segera mengambil langkah-langkah taktis dan strategis menghadapi segala kemungkinan pascagempa. "Masyarakat agar tetap tenang, waspada, dan mengikuti arahan petugas di lapangan," ujarnya.
Adapun Ketua Komisi A DPRD DIY, Eko Suwanto mengatakan pemda DIY bersama DPRD DIY siap memberikan dukungan, terutama pada mahasiswa asal Sulawesi Tengah yang menjalani studi di DIY. "Mahasiswa agar bisa tenang. Pemda DIY pasti memberikan dukungan untuk penanganan bencana. Teman-teman asrama bisa saling data. Nanti BPBD dan Kesbangpol agar update data terkini. Hari Senin (1/10), ada rapat kerja dengan stakeholder terkait hal ini," kata Eko saat bersama Kesbangpol DIY dan BPBD DIY mengunjungi asrama mahasiswa Sulawesi Tengah di Yogyakarta, Sabtu (29/9) dalam rilisnya. Eko berharap mahasiswa tetap bisa belajar dan berdoa agar penanganan korban bisa berlangsung secepatnya.
Koordinator Posko Peduli Sulawesi Tengah, Hendrawan, menyatakan mahasiswa Sulawesi Tengah yang tengah belajar di berbagai perguruan tinggi di Yogyakarta berkumpul untuk mendoakan para korban. "Mahasiswa ingin mendapatkan kepastian informasi dari daerah asal agar tenang. Nanti mohon difasilitasi saat ada yang ingin bantu tanggap bencana," kata Hendrawan.
Pada Minggu (30/9) malam, rencananya digelar doa bersama di sekitar Tugu Jogja. Gempa 7,7 skala Richter mengguncang Sulawesi Tengah dan menyebabkan tsunami setinggi 1,5-2 meter pada Jumat (28/9). Hingga Minggu pagi, korban jiwa lebih dari 400 orang dan 16.732 orang mengungsi.
Artikel ini telah tayang di gatra.com dengan judul Senator dan Parlemen DIY Sampaikan Duka untuk Bencana Palu